Moksa: Tujuan Tertinggi Kehidupan Umat Hindu

Sebagai umat Hindu, kita percaya bahwa tujuan hidup tertinggi (disebut juga Paramārtha) adalah mencapai Mokṣa. Mokṣa merupakan salah satu keyakinan dasar (Śraddhā) dalam agama Hindu.

I. Pengertian Mokṣa

Secara umum, Mokṣa dipahami sebagai kebahagiaan yang sejati, yang hanya dapat tercapai bila seseorang telah berhasil menyatukan jiwanya (Ātman) dengan Tuhan (Brahman).

1. Makna Etimologi (Kata)

Kata Mokṣa berasal dari bahasa Sanskerta:
Dari akar kata "muc" yang berarti membebaskan atau melepaskan.
Mokṣa secara harfiah berarti kelepasan atau kebebasan.

2. Makna Leksikal (Gabungan Kata)

Mokṣa juga merupakan gabungan dari dua kata:
  • Moha (kebingungan).
  • Kṣaya (menghancurkan).
Jadi, Mokṣa adalah menghancurkan kebingungan.

3. Makna Filosofis

Inti dari Mokṣa adalah terlepasnya Ātman dari ikatan Māyā (kepalsuan), sehingga Ātman menyatu dengan Brahman.

Māyā di sini adalah semua bentuk ikatan keduniawian yang melekat pada diri manusia. Māyā juga disebut śakti, prakṛti, kekuatan, dan pradhana.

Māyā selalu berubah dan pada hakikatnya tidak ada (tidak kekal), keberadaannya semata-mata disebabkan oleh adanya hubungan indra dengan objek duniawi.

Orang yang telah mencapai Mokṣa dikatakan telah mencapai alam Sat Cit Ānanda.
Sat Cit Ānanda berarti kebahagiaan yang tertinggi.
Sat (kebenaran abadi), Cit (kesadaran murni), dan Ānanda (kebahagiaan tanpa batas).

II. Sifat dan Istilah Lain dari Mokṣa

1. Sifat Mokṣa

Mokṣa adalah alamnya Brahman yang sangat gaib dan berada di luar batas pikiran manusia.

Mokṣa bersifat Nirguṇa (tanpa sifat), artinya tidak ada bahasa manusia yang dapat menjelaskan bagaimana sesungguhnya alam Mokṣa itu.

Meskipun tidak dapat dijelaskan, alam Mokṣa bukanlah khayal, tetapi sesuatu yang benar-benar ada, karena demikian dikatakan oleh ajaran kebenaran (agama).

2. Istilah Lain dari Mokṣa

Dalam berbagai kitab suci, Mokṣa memiliki beberapa sinonim atau istilah lain, antara lain:
  • Nirvāṇa
  • Niśreyas
  • Keparamarthan
  • Mukti (pembebasan)

III. Sloka-Sloka tentang Mokṣa

Untuk memantapkan pemahaman tentang Mokṣa, kita dapat merujuk pada beberapa sloka penting dari Bhagavadgītā yang merupakan bagian dari Itihāsa dan juga sumber ajaran Yoga:

1. Bhagavadgītā XIV.9

Sloka ini menegaskan bahwa Mokṣa adalah pembebasan dari kelahiran kembali (Saṁsāra):
"Tyaktvā dehaṁ punar janma
Naiti mām eti so’rjuna"
(Sloka ini adalah bagian dari Bhagavadgītā yang membahas tentang Mokṣa). Artinya kurang lebih: "Sesudah meninggalkan badan ini ia tidak akan dilahirkan lagi, tetapi mencapai Aku (Tuhan), wahai Arjuna."

2. Sloka tentang Tubuh sebagai Sarana

Tubuh manusia dianggap sebagai sarana penting untuk mencapai Mokṣa, sebagaimana disebutkan dalam kitab Brahma Purāṇa, 228.45:
"Mokṣanam sariram sadhanam"
Artinya: "Tubuh ini adalah sebagai alat (sarana) untuk mencapai Mokṣa."
(Oleh karena itu, kita wajib memelihara tubuh ini sebaik-baiknya dan menggunakannya untuk mencapai kesempurnaan).

3. Sloka tentang Persatuan Ātman dan Brahman

Konsep inti dari Mokṣa adalah kesatuan Ātman dengan Brahman:
"Brahman Ātman Aikyam"
Artinya: "Brahman dan Ātman adalah tunggal (satu) adanya."
(Sloka ini merupakan jawaban yang tepat untuk menyatakan bahwa apabila Mokṣa telah tercapai maka Atman dengan Brahman itu tunggal adanya).

Posting Komentar untuk "Moksa: Tujuan Tertinggi Kehidupan Umat Hindu"